Monday, February 4, 2008

Lucifer Testament 5

Chapter ~Fifth~

“the angel of YHWH . . .”

Sesungguhnya, manusia yang selamat dari bencana air bah itu tidaklah hanya Nuh dan keluarganya saja. Semjaza telah berhasil menyelamatkan lebih dari dua ratus ribu manusia dan membawanya ke tempat yang aman. Sebagian dari para raksasa itu ada juga yang selamat dan kemudian mereka menetap di tanah Enak dan dikenal sebagai orang Enak yang tinggi besar. Ada sebagain kecil yang kemudian tinggal di tanah Gat, Emim dan Zamzumim. Keturunan mereka lebih kecil dari orangtuanya tapi tetap saja merupakan raksasa bagi manusia pada umumnya. Tingginya ada yang mencapai tujuh hasta.

Di antara raksasa itu dulu, banyak yang tewas dan tidak sedikit pula yang tertangkap dan dijatuhkan ke jurang maut bersama dengan Abadon dan Azazel. Anak Semjaza sendiri tak ada yang selamat dari pembantaian massal itu.

Terafim, yang membantu para ahli sihir dan tukang tenung, tinggal bersama aku. Dia tetap membantu manusia untuk membuat penyembuhan dan mengajarkan mantra-mantra dengan sembunyi-sembunyi. Tapi kini, dia tak kuasa lagi memanggil roh orang mati karena kunci jurang maut dipegang oleh malaikat Allah. Namun demi menyenangkan hati manusia, Terafim menyuruh malaikatnya untuk menyamar sebagai roh orang mati yang diminta. Terafim dan malaikatnya ini yang dikenal oleh manusia sebagai jin.

Sebenarnya kami semua ini dapat digolongkan sebagai jin. Bukankah jin berarti tidak terlihat oleh mata atau berada dalam keadaan tersembunyi dari pandangan manusia. Namun malaikat-malaikat Allah mempengaruhi manusia dan mengatakan bahwa kami adalah roh-roh jahat yang ada di udara.

Sejak peristiwa itu, kami dikatakan sebagai penguasa kegelapan dan penghulu-penghulu dunia yang gelap. Memang, kami harus senantiasa bersembunyi dari para malaikat Allah. Namun perlahan tapi pasti, aku kembali menyusun kekuatan untuk melakukan pembalasan. Bukankah Allah sendiri berfirman bahwa yang terpenjara di jurang maut pada saatnya menjelang akhir zaman akan dilepaskan. Saat itulah, aku akan menuntut balas.

Sebetulnya aku masih menyayangi manusia, terutama manusia yang diperlakukan secara tidak adil. Mintalah kepadaKu, maka segalanya akan kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi akan menjadi kepunyaanmu. Bukankah aku penguasa bumi ini sampai hari kiamat nanti. Akulah pemilik semua yang ada di bumi ini. Sebab kalau tidak, mana mungkin aku berani menawarkan semua kerajaan di dunia.

Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada siapa saja, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. Dan jika manusia mau sujud kepadaku, seluruhnya itu akan menjadi miliknya. Kata-kataku ini dapat dipegang dan dipercaya. Aku tak mungkin berbohong, sebab jikalau aku berbohong, tentu Yang Maha Tinggi akan mengetahuinya dan memberi tahu kepada manusia bahwa aku bohong. Oleh karenanya, untuk melawan diriku, Allah menjanjikan Kerajaan Surga kepada manusia, bukan kerajaan di bumi ini. Padahal, bukankah Allah menciptakan manusia untuk menjadi khalifah di bumi dan bukannya di surga? Dan aku sendiri menyangsikan, benarkah Allah akan memberikan Kerajaan Surga kepada manusia pada saatnya nanti? Bukankah manusia dulu sudah diusir dari sana karena telah menyerupai-Nya? Apakah itu bukan sekedar janji yang kosong? Dan siapakah yang tahu akan kebenaran janji itu? Tapi biarlah, tak ada yang akan mengetahui sampai hari kiamat nanti dan juga tak akan ada yang tahu tentang bilamana kiamat terjadi. Hanya Allah saja yang mengetahui dan jangan percaya begitu saja pada kata-kataku, sebab bukankah Allah sendiri telah berfirman kepadamu, wahai manusia, bahwa aku, Lucifer, adalah pembohong sejak awalnya.

Dengan tertangkapnya Azazel, bumi ini tak lagi memiliki penjaga yang kuat. Malaikat Allah yang hendak datang ke bumi ini akhirnya menjadi bebas. Aku telah menggantikan tugas Azazel kepada seorang malaikat lain, namun dia tidak sehebat Azazel.

Allah berusaha mengambil kembali ciptaanNya, yakni manusia, yang telah diserahkan kepadaku. Dia memilih manusia yang baik di mata-Nya. Sejak peristiwa air bah itu, para malaikat sering mengunjungi bumi untuk mengawasi aku. Namun aku berusaha untuk bangkit. Kubangun kembali tempat kediamanku jauh di utara.Kali ini, kututupi dengan hamparan salju tebal sehingga tak mudah untuk ditemukan. Aku telah menemukan lorong-lorong di bumi sehingga dengan mudah pergi ke suatu tempat lewat lorong-lorong tersebut.

Melalui lorong itu aku bisa keluar langsung ke kawah-kawah gunung berapi, baik yang ada di darat maupun yang ada di laut. Aku mudah menjumpai manusia-manusia yang tinggal di daerah gunung dan hutan. Mereka memberi persembahan kepadaku dengan melemparkan persembahan ke kawah gunung. Sebetulnya itu tidak perlu. Kehadiran malaikat-malaikatku banyak di hutan-hutan, karena di situ mereka tidak mudah untuk diketemukan malaikat Allah. Oleh karena itu, banyak manusia menjumpai jin bila berada di hutan yang lebat. Aku juga membangun beberapa tempat kediaman di dasar laut dan masing-masing penguasanya, kuberi kebebasan untuk menjalankan apa yang terbaik menurut mereka.

Sebelum peristiwa itu, bumi ini dalam keadaan aman dan damai. Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya. Sisa-sisa manusia yang masih hidup setelah bencana air bah itu kemudian memutuskan untuk berkumpul di suatu tempat. Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana. Mereka berkata seorang kepada yang lain: “Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik.” Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan tergala-gala sebagai tanah liat.

Juga kata mereka: “Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi.” Tujuan mereka membuat menara itu adalah agar bila terjadi bencana air bah lagi, mereka semua secara bersama-sama akan bisa selamat dengan naik sampai ke puncaknya.

Lalu turunlah malaikat Allah untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu. Namun rupanya malaikat Allah melihat apa yang dilakukan manusia itu tidak baik menurut pandangan mereka. Malaikat itu memberitahu Allah dan kemudian Allah berfirman: “Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana. Baiklah kalian turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing.” Demikianlah mereka diserakkan Allah dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu.

Aku jadi teringat apa yang disampaikan oleh Azazel tentang berita yang didengarnya melalui Henokh. Henokh mengatakan bahwa mengetahui Allah berfirman kepada Gabriel: “Kirim mereka melawan sesamanya agar mereka saling menghancurkan di medan perang. Untuk berhari-hari mereka tak akan memiliki apa-apa.”

Aku, Lucifer, sama sekali tidak berbohong akan hal ini. Bukankah Firman Allah ini ada dalam kitab-kitab nenek moyangmu. Ketahuilah, bahwa yang menyebabkan perselisihan di antara manusia, yang menyebabkan permusuhan dan peperangan bukanlah aku. Dan ketahuilah kini, siapa sebenarnya yang berkeinginan agar manusia saling melawan dan menghancurkan sesamanya. Kadang aku jadi meragukan, apakah Dia Yang Maha Tinggi adalah Allah yang sebenarnya? Ataukah sebenarnya ada Allah yang sesungguhnya yang tak dapat dijelaskan dengan kata-kata?

Ini yang selalu menjadi pertanyaanku. Mengapa Allah menyukai agar ada perbedaan? Apakah hanya supaya manusia itu diserakkan sehingga memenuhi bumi? Ataukah Allah tak suka bila manusia bersatu dan khawatir berontak terhadap-Nya seperti aku? Dan mengapa Allah memerintahkan Gabriel untuk membuat permusuhan di antara manusia? Semua itu tak bisa kumengerti. Dan herannya, malaikat-malaikat Allah itu, patuh saja akan perintah Allah tanpa berpikir baik dan buruknya. Mungkin, pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat itu telah ditebang oleh Allah, supaya tidak ada lagi yang dapat menyamai diri-Nya.

Kedudukanku sebagai malaikat penghulu Allah telah diganti oleh malaikat lain. Malaikat ini kudengar-dengar bernama YHWH. Aku tidak pernah mendengar bagaimana manusia menyebut namanya secara pasti. Bahkan manusia sering hanya menyebutnya dengan nama: adonai yang berarti Tuhan-ku. Namanya sering disebut dengan Yahweh atau Yehovah. Namun menurutku, sebutannya yang benar adalah Yihwah atau Syihwah. Dan dia memang dikenal pertama kali oleh Abraham di tanah Haran. Boleh jadi, ketika Abraham ke tanah Kanaan, keturunannya tetap menyembah YHWH, sementara ketika bangsa Arya menyerbu tanah Hindustan, mereka memperkenalkannya sebagai Syihwah atau Çiva.

Dialah pula yang memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir untuk ke tanah Kanaan. Dialah malaikat Allah yang pencemburu dan mudah murka. Kekuasaannya memang luar biasa dan dia mengatur manusia dengan tangan besi. Dialah juga yang menuntut korban sembelihan domba dan lain-lainnya. Dia pernah berkata kepada Musa: “Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka memungut bagiKu persembahan khusus; dari setiap orang yang terdorong hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khusus kepadaKu itu. Inilah persembahan khusus yang harus kamu pungut dari mereka: emas, perak, tembaga; kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi, lenan halus, bulu kambing; kulit domba jantan yang diwarnai merah, kulit lumba-lumba dan kayu penaga; minyak untuk lampu, rempah-rempah untuk minyak urapan dan untuk ukupan dari wangi-wangian, permata krisopras dan permata tatahan untuk baju efod dan untuk tutup dada.
Dan mereka harus membuat tempat kudus bagiKu, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka. Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya. Semua itu adalah untuk mengadakan pendamaian bagi nyanwa kamu sekalian.” (Keluaran 25:2-9 dan Keluaran 30:16)

Sungguh, pada waktu aku memimpin manusia, tak pernah meminta persembahan sebanyak itu. YHWH ini mengendarai lembu jantan yang bersayap yang dinamakan kerub atau ada juga yang menyebutnya buraq. Itulah sebabnya, banyak orang Israel yang membuat patung lembu sebagai singgasananya dan untuk menyembahnya. Mereka beranggapan bahwa dengan membuat patung lembu, tunggangan Tuhan mereka, maka Tuhan mereka akan hadir. Namun rupanya dia tak
suka disaingi oleh tungganggannya sendiri dan murka bila ada manusia yang menyembah patung dan dianggapnya berhala. Tak heran kalau di tanah Hindustan sendiri manusia menyembah lembu merah. Dia membuat sepuluh peraturan atau perintah yang harus dipatuhi oleh manusia. Bila manusia melanggarnya maka manusia itu pasti akan dihukum olehnya.

* * *

Aku, Lucifer, sejak semula berusaha menjaga bumi ini dengan aman dan damai. Manusia kuajarkan agar dapat mengupayakan tanah yang gersang ini. Memang, bukan aku yang menciptakan semua yang ada di muka bumi ini, tapi, akulah yang menjaga mereka. Jika tidak, dan bila memang aku dikatakan sebagai musuh manusia, maka sudah sejak lama manusia akan kumusnahkan. Tetapi sesungguhnya, akulah penjaga manusia dan akulah penguasa dunia ini, hingga pada saat itu, aku dikalahkan oleh Mikhael dan bala tentaranya. Kemudian Allah memerintahkan malaikat YHWH berkuasa di bumi. Malaikat YHWH memilih tempat kediaman di atas gunung Sinai yang dianggap kudus baginya. Kadang aku juga bimbang, apakah malaikat YHWH yang menggantikanku itu adalah atas perintah Allah sendiri atau bukan.

Inilah ciri pemerintahan malaikat YHWH. Dia sendiri berkata: “Demi Aku yang hidup, Aku akan memerintah kamu dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung dan amarah yang tercurah. Aku akan membawa kamu keluar dari tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari negeri-negeri, di mana kamu berserak dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung dan amarah yang tercurah, dan Aku akan membawa kamu ke padang gurun bangsa-bangsa dan di
sana Aku akan berperkara dengan kamu berhadapan muka.”

Tidakkah engkau mengetahui bilamana malaikat YHWH murka? Buka dan bacalah kitab-kitab yang telah ditulis oleh nenek moyangmu. Beginilah bila malaikat YHWH murka: Bergoyang dan bergoncanglah bumi, dasar-dasar langit gemetar dan bergoyang, oleh karena bernyala-nyala murkanya. Asap membubung dari hidungnya, api menjilat keluar dari mulutnya, bara menyala keluar dari padanya. Ia menekukkan langit, lalu turun, kekelaman ada di bawah kakinya. Ia mengendarai kerub, lalu terbang, dan tampak di atas sayap angin. Dan ia membuat kegelapan di sekelilingnya menjadi pondoknya: air hujan yang gelap, awan yang tebal. Karena sinar kilat di hadapannya bara api menjadi menyala. Malaikat YHWH mengguntur dari langit, memperdengarkan suaranya.

Bagi orang yang bijaksana hendaklah menyimak makna hal ini. Barang siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar dengan baik-baik. Aku, Lucifer, memberi petunjuk kepadamu, bahwa malaikat YHWH, dalam suatu nas ada tertulis: Ia mengendarai kerub, lalu terbang, dan tampak di atas sayap angin. Kerub inilah yang sering terlihat sebagai makhluk berbadan lembu, berkaki singa, berkepala manusia dan bersayap rajawali, dibuat patungnya dan disembah oleh orang Israel semenjak mereka berada di Mesir. Selain itu, perhatikan dengan sungguh-sungguh ketika dia membuat kegelapan di sekelilingnya menjadi pondoknya. Bukankah ini menunjukkan bahwa kegelapan adalah tempat tinggalnya? Aku, Lucifer, tidak mengada-ada akan hal ini.

Akulah terang, namaku sendiri yang menunjukkan hal itu. Sementara pada dialah kuasa kegelapan berada. Tapi fitnah telah diberikan kepadaku sehingga manusia tidak lagi mengenal diriku yang sebenarnya.

Perhatikan pula fitnah yang telah diberikan kepadaku. Aku ingin bertanya, siapakah yang menyebabkan kecemburan pada manusia? Apakah aku atau dia? Perhatikan kata-katanya yang diucapkan kepada Musa: “Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada Mereka: Apabila isteri seseorang berbuat serong dan tidak setia terhadap suaminya, dan laki-laki lain tidur dan bersetubuh dengan perempuan itu, dengan tidak diketahui suaminya, karena tinggal rahasia bahwa perempuan itu mencemarkan dirinya, tidak ada saksi terhadap dia, dia tidak kedapatan, dan apabila kemudian roh cemburu menguasai suami itu, sehingga ia menjadi cemburu terhadap isterinya, dan perempuan itu memang telah mencemarkan dirinya, atau apabila roh cemburu menguasai suami itu, sehingga ia menjadi cemburu terhadap isterinya, walaupun perempuan itu tidak mencemarkan dirinya, maka haruslah orang itu membawa isterinya kepada imam. Dan orang itu harus membawa persembahan karena perempuan itu sebanyak sepersepuluh efa tepung jelai, yang ke atasnya tidak dituangkannya minyak dan yang tidak dibubuhinya kemenyan, karena korban itu ialah korban sajian cemburuan, suatu korban peringatan yang mengingatkan kepada kedurjanaan.”

Dari manakah datangnya roh kecemburuan itu? Apakah dariku? Dan bukankah dia sendiri telah mengatakan bahwa: “Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, YHWH, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku.”

Terafim, salah seorang malaikatku, memang sangat dekat hubungannya dengan ahli tenung dan tukang sihir. Namun malaikat YHWH berhasil mengalahkannya dan menangkapnya. Sesungguhnya, meramal adalah salah satu dari rahasia-rahasia abadi yang telah dijaga kerahasiaannya di surga.

Setelah Terafim berhasil disingkirkannya, malaikat YHWH berkata: “Akulah yang meniadakan tanda-tanda peramal pembohong dan mempermain-mainkan tukang-tukang tenung; yang membuat orang-orang bijaksana mundur ke belakang, dan membalikkan pengetahuan mereka menjadi kebodohan.” Jadi, berhati-hatilah bila pergi ke peramal, sebab yang mengajar mereka bukan lagi Terafim. Dan mulailah dia bersama malaikat-malaikatnya yang lain memfitnah kami semua.

Malaikat YHWH menganggapku lawan baginya. Aku disebutnya Iblis yang artinya lawan. Ribuan tahun aku dikatakan sebagai penipu, perusak dan pembuat kesengsaraan manusia. Ribuan tahun itu pula terpaksa aku berdiam diri di dalam lorong-lorong bumi karena banyak malaikat Allah yang menjaga di ujung-ujung bumi.

Aku melihat, manusia di bawah kuasa malaikat YHWH hidup dalam penuh ketegangan. Peperangan timbul di mana-mana. Dan kalau orang Israel melupakan dirinya, dengan segera dia akan menghukum dengan menyuruh bangsa lain untuk menyerbu mereka.

Aku tak mengerti, mengapa malaikat YHWH memilih manusia dari kalangan bangsa Israel saja. Memang, dia bisa membuat banyak keajaiban sebagaimana para malaikat yang lain. Dan dengan mudahnya dia meyakinkan manusia atas kuasanya dengan menantang Beelzebul atau Asyera. Keduanya memang telah tiada dan tak mungkin lagi dapat membantu manusia yang mengharapkan bantuan dan keajaiban dari mereka.

Bangsa Israel memandang bahwa malaikat YHWH adalah Allah yang Maha Kuasa. Padahal, aku sungguh ingin meyakinkan mereka, bahwa YHWH bukanlah Allah yang sebenarnya. Dia tidak berbeda dengan aku, yakni malaikat-malaikat Allah. Hanya saja, kalau aku adalah Terang, dia adalah Gelap. Dia memang ada lebih dahulu daripada aku, sebab pada awal penciptaan, kegelapanlah yang pada mulanya menyelimuti semesta alam. Dan kegelapan adalah dia.

Dia memang kuasa kegelapan. Buktinya, dia dengan mudah memberi kegelapan bagi bangsa Mesir yang menahan bangsa Israel keluar dari tanah mereka. Bukankah engkau juga sering mendengar suaranya dari tengah-tengah gelap gulita. Hal ini sering membuat aku berpikir: “Tahu apa Allah macam itu? Dapatkah Ia mengadili dari balik awan-awan yang gelap?”

Bukankah dia sendiri pernah berkata: “Seluruh negeri ini akan menjadi sunyi sepi, tetapi Aku tidak akan membuatnya habis lenyap. Karena hal ini bumi akan berkabung, dan langit di atas akan menjadi gelap, sebab Aku telah mengatakannya, Aku telah merancangnya, Aku tidak akan menyesalinya dan tidak akan mundur dari pada itu.” Dan dia selalu mengagung-agungkan tentang Hari Tuhan, dan berkata: “Aku akan membuat matahari terbenam di siang hari dan membuat bumi gelap pada hari cerah. Sebab itu hari akan menjadi malam bagimu tanpa penglihatan, dan menjadi gelap bagimu tanpa tenungan. Matahari akan terbenam bagi para nabi itu, dan hari menjadi hitam suram bagi mereka.”

Bagi yang bijaksana hendaklah mengambil hikmah atas hal ini. Betapa aku sekali lagi ingin mengatakan kepada manusia, bahwa malaikat YHWH ini, bukanlah Allah yang sebenarnya. Tetapi, banyak manusia yang tunduk berserah diri kepadanya.

Malaikat YHWH dikenal pada awalnya sebagai Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Dialah yang disebut sebagai Allah bangsa Israel. Dialah yang selalu menuntut kurban bakaran dan persembahan beraneka ragam. Padahal, kami para malaikat, sama sekali tidak memakan daging atau darah korban bakaran itu. Makanan kami, para malaikat, berbeda dengan apa yang sehari-hari dimakan oleh manusia. Suatu ketika, manusia pernah juga mencicipi makanan para malaikat. Bangsa Israel menyebutkan namanya: manna; warnanya putih seperti ketumbar dan rasanya seperti rasa kue madu. Tapi entah kenapa, YHWH sangat suka sekali mencium bau korban bakaran yang harum baginya.

Sejak berkuasanya YHWH, bumi tidak lagi tenteram. Dia membangkitkan permusuhan antar bangsa. Dan aku seakan ingin berteriak kepada Allah Yang Maha Tinggi, mengapa semua ini harus terjadi. Bahkan aku pernah berpikir, jangan-jangan pemusnahan manusia dengan air bah dulu adalah hasil hasutannya kepada Allah, agar dia dapat berkuasa menggantikan aku. Dan boleh jadi, Mikhael, Gabriel, Uriel dan Raphael, termakan oleh omongannya.

Tapi aku berpikir juga, apakah Allah tidak mengetahui apa yang terjadi di bumi ini? Ataukah Allah yang sesungguhnya membiarkan semuanya ini terjadi? Namun, jika suatu saat aku berkesempatan bertemu dengan Allah sendiri, akan akan bertanya tentang perkara ini. Apakah ini semua memang keinginanNya, atau semata-mata hanya keinginan YHWH untuk menguasai bumi ini.

Aku, Lucifer, bukan menghasut manusia untuk memusuhi malaikat YHWH. Tapi lihatlah sendiri apa yang menjadi buahnya. Tak ada lagi damai di bumi, dunia penuh dengan kecemburuan dan roh-roh yang menyesatkan. Jauh berbeda ketika aku menjaga bumi ini. Sungguh, aku berkata sesungguhnya, bahwa penyesat-penyesat itu bukan dari golonganku. Namun dengan fitnahnya, dia mengatakan bahwa semuanya itu ulahku. Aku hanya berdiam diri sambil menanti waktu yang tepat, untuk menyampaikan semua perkara ini kepada Allah.

No comments: